Rabu, 29 Mei 2019

Di antara Kenyataan dan Halusinasi


Judul: The Woman in the Window
Penulis: A. J Finn
Penerbit: @nourapublishing
Cetakan: 1, Mei 2018
ISBN: 9786023853281
Tebal: 584 halaman

BLURB
Anna Fox berdiri di depan jendela. Siap melakukan kegiatan rutinnya: memata-matai para tetangga lewat lensa kamera. Ya, dia hafal kegiatan mereka semua. Ya, dia menyaksikan perselingkuhan. Namun, tidak pernah sebuah pembunuhan.

Hari itu, pemandangannya berbeda. Pisau di dada Jane--tetangga barunya, darah di kaca, jemari yang menggapai meminta pertolongan. Anna bergegas ke luar rumah untuk menyelamatkan wanita itu. Namun, agorafobia parah yang diidapnya membuatnya pingsan saat melangkah ke tempat terbuka. Saat sadar, ada Jane Russel lain di hadapannya, seorang wanita yang tidak dia kenal, Jane Russel sesungguhnya. Tidak ada yang mati, dia mungkin berhalusinasi.

Anna pun mencurigai ingatannya sendiri. Terlalu banyak minum, mereka bilang. Mungkin dia hanya berusaha mencari perhatian karena kesepian. Benarkah?

⚠ Warning! Novel Dewasa


[CHARACTERS]
Dokter Anna Fox
Seorang Agorafobia dan mantan psikolog anak. Keseharian Anna mengelola situs Agora, bermain catur, menonton film klasik hitam putih, minum alkohol dan mematai-matai para tetangga melalui jendela rumahnya.

Ed dan Olivia (Livvy)
Suami dan anak perempuan Anna berusia 8 tahun. Mereka sudah tidak tinggal bersama Anna.

David
Pria penyewa ruang bawah tanah rumah Anna.

Dr. Julian Fielding
Dokter yang menangani kasus Agorafobia Anna sekaligus ahli terapinya.

Detektif Conrad Little
Detektif penyelidikan kasus penusukan Jane Russell. Dia dibantu oleh Norelli.

Keluarga Russell
Tetangga baru Anna yg tinggal di rumah 207. Terdiri dari Alistair (Ayah), Jane (Ibu) dan Ethan (Anak; remaja laki-laki berusia 16 tahun).

Tetangga lain: Keluarga Wasserman, Grey, Miller, Takeda

=================================
Novel ini bercerita tentang kehidupan Anna Fox; penderita Agorafobia (ketakutan terhadap tempat umum). Meskipun Anna sudah tidak bekerja tetapi dia masih membuka konsultasi di situs Agora.

Suatu hari Anna kedatangan tetangga baru di rumah 207. Dia mengenal mereka sebagai keluarga Russell. Jane dan Ethan sempat berkunjung ke rumah Anna menceritakan banyak hal. Anna yg penasaran selalu mematai-matai kegiatan mereka lewat kamera Nikon nya hingga dia mendengar suara teriakan dan peristiwa mengerikan itu terjadi. 


Anna melihat Jane ditusuk seseorang. Tapi, dia tidak melihat pelakunya. Anna menelpon 911 dengan panik dan berusaha melawan Agorafobia untuk menyelamatkan tetangganya itu. Naas, dia justru pingsan saat melangkah keluar rumah.

Saat tersadar, tak seorangpun percaya semua kesaksiannya yg dianggap berhalusinasi akibat obat dan alkohol. Penyangkalan Alistair dan Ethan memperkuat anggapan bahwa dia sudah gila. Terlebih lagi, muncul sosok Jane lain yg tidak dikenal Anna. Penyelidikan dinyatakan selesai meskipun Anna bersikeras memepertahankan kesaksiannya. Bagaimanakah cara Anna untuk meyakinkan mereka dan membuktikan kejadian yg dilihatnya? Apakah keluarga Russell berbohong atau Anna memang berhalusinasi?

==============================
Satu kata untuk novel dengan 100 bab ini: GILA! Aku menikmati alur cerita yg cukup lambat di awal tapi, langsung pecah di bab-bab akhir. Aku sempat bolak-balik halaman depan buat mencari benang merah (walopun bobot buku ini lumayan berat seperti rindu kalo kata Dilan)πŸ˜‚. Plot-twist luar biasa, mampu membuatku tercengang dan tidak menduga si pelaku nya.  Penokohan kuat dengan sisipan flashback tokoh utama. Kalian juga bakalan dapat referensi film klasik gratiss dan photo ganteng penulisnya hloπŸ˜… Semoga film nya sesuai ekspektasi pembaca! Love this book so muchπŸ˜πŸ’–

Favorit quote:
"Aku hendak melakukan perbuatan baik sebelum aku mati" (hal. 151)

"Pertama-tama, aku tidak boleh menyakiti. Aku harus mendukung penyembuhan dan kesejahteraan dan meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentinganku sendiri" (hal. 198)

"Orang jarang mendapat kesempatan kedua. Aku ingin berhenti dihantui" (hal. 471)

"Dunia adalah tempat yang indah, katanya. Jangan lupakan itu, dan jangan melewatkannya" (hal. 498)

🌟: 4,8 / 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar