Selasa, 28 Mei 2019

Sisi Gelap Gadis Bertudung Merah



(Diikutsertakan Dalam Kontes Review Haru)
Judul: Little Red Riding Hood
Penulis: Ruwi Meita
Ilustrasi: Pola
Penerbit: Penerbit Haru
Cetakan: September 2018
ISBN: 9786025254703
Tebal: 112 halaman

BLURB
Konon serigala suka memangsa anak-anak gadis sebab darah mereka sesegar embun pagi, semurni mata air pegunungan. Daging mereka mampu memperpanjang usia serigala.

Baca sinopsis sudah bikin  merinding. Sisi dark dari  dongeng gadis bertudung merah akan diceritakan di sini dengan sentuhan thriller. Jadi, buku ini masuk kategori dewasa. Hal yang perlu diingat adalah terkadang ending tidak seindah yang dibayangkan.😨

⚠U: 17+


"Rasa takut seperti bayang-bayang pohon saat kau berdiri di sisi yang berlawanan."

CHARACTERS
Rosso
Gadis berusia 16 tahun. Dia tidak memiliki ketakutan pada apapun dan sangat sayang neneknya. Tetapi, dia tipe gadis keras kepala.

Luppo Mannaro
Serigala besar, rakus dan pintar. Dia selalu menculik anak-anak gadis. Serigala terakhir yang masih hidup.

Nyonya Felice
Ibu Rosso pembuat roti gandum dari resep sang Ibu (nenek Rosso)

Nenek
Satu-satunya orang yang masih tinggal di desa atas. Dia sangat menyayangi Rosso.

Tuan Pemburu
Tubuhnya seperti beruang, matanya berkilat, tidak ada senyum di bibirnya namun suaranya terdengar bersahabat. Dia memiliki luka cakar di dahi.

Tokoh favorit tentu saja Rosso karena dia gadis pemberani, penyayang dan selalu berpikir positif meskipun dibohongi oleh Luppo Mannaro ketika menyamar menjadi nenek.


Berawal dari sebuah dongeng yang berhembus di desa tempat tinggal Rosso tentang serigala besar mengerikan dan suka memangsa anak-anak gadis yang masuk terlalu dalam ke hutan. Diceritakan pula serigala tidak bisa melewati batas yang telah dibuat moyang mereka. Penduduk desa hanya boleh masuk ke dalam hutan dengan melewati jalan setapak. Jalan itu dibagun dari batu-batu kawah gunung berapi dan dibasuh dengan air suci. Mereka takut jika melewati batas tsb, serigala akan muncul dan menerkam mereka.

Suatu hari, Rosso mendengar jika neneknya yang tinggal sebatang kara di desa atas sedang sakit. Dia ingin sekali menjenguk nenek. Ibu membekalinya dengan keranjang berisi roti dan sebotol anggur untuk nenek. Ibu menyuruhnya berangkat besok pagi karena hari sudah semakin gelap, tetapi Roso yang dikenal tidak mempunyai rasa takut pada apapun tetap bersikeras pergi malam itu juga, saat bulan purnama bersamaan dengan mekarnya bunga terompet bulan. Dalam hati terdalam dia sangat ingin melihat bunga terompet bulan yang legendaris itu. Bunga yang hanya dia dengar dari cerita ibunya. Dia tidak memikirkan bahaya yang bisa mengancam nyawanya.

Bahaya seperti apa yang menghadang Rosso? Mampukah Rosso mengatasi bahaya tsb?

FAVORITE QUOTE:
"Hutan adalah sahabat terbaikku. Seorang sahabat tidak mencelakakan." (hal. 36)

"Tapi beginilah hidup, kau tidak bisa mendapatkan semua yang kau inginkan." (hal. 51)

"Dongeng dan kenyataan selalu tampak sama. Hanya ada satu bedanya.
Kalau kau benar benar mengalaminya sendiri. Itu namanya kenyataan." (hal. 73)
=================================
Aku menyukai buku ini karena memang genre favorit dan salah satu wishlistku sejak diterbitkan Haru pertama kali (semoga aku bisa mengumpulkan semua seri dark fairytales Haru). Aku juga suka dengan ilustrasi yang begitu hidup serta memiliki kesan mendalam dan menyatu dengan isi cerita. Alur cerita cepat namun mampu membuatku tegang dengan membayangkan setiap adegan yang dijabarkan😨 Tokohnya sedikit tapi kuat, bahasa jelas dan singkat membuat pembaca tidak bingung😍 Design dan layout buku nya rapi serta minimalis sehingga bisa dibawa kemana-mana tanpa memakan banyak tempat. Apalagi hardcover yang membuatnya terlihat ekslusif.😊btw, endingnya membuatku speechless, aku bingung memasukkan ke kategori happy atau sad. Tetapi, yang jelas bagi Rosso segalanya tidak lagi sama sejak rentetan kejadian yang telah menimpanya. 

🌟: 4 \ 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar